Roro Jonggrang – Legend Narrative Text

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh😊

Bismillahirrahmanirrahim

Ada yang tahu cerita tentang Candi Roro Jonggrang? Apa itu? Bagaimana terjadinya candi tersebut? Siapa itu Roro Jonggrang?

Roro Jonggrang

A long time ago, there was a big kingdom who named Prambanan. People lived safe and peaceful. Then, Prambanan Kingdom was attacked and colonized by Pengging Kingdom who led by Bandung Bondowoso. He was a person who liked to command cruel. He was a supernatural man and had troop of demons.

One day, Bandung Bondowoso met Roro Jonggrang, beautiful princess of Prambanan’s King. He fell in love with her and asked her to be his queen. Then, she submitted condition to him. She was available become his wife if he could build 1000 temples just a night. Then, he asked his demons to build temples.

Bandung Bondowoso stood up in front of the stone. All of his hands are spread out widely. A few later, the sky became into dark. The troop of demons moved to have their duty. A few moments, the temple almost reached 1000 temples.

Roro Jonggrang was worried knowing Bandung Bondowoso helped by his demons. Many ladies in waiting are mandate to gather stubbles then burned out. The others are commanded to pound rice mortar in order to the cock crowing. So that, troop of demons thought if the sun rose and had to stop.

In the morning, Bandung Bondowoso showed to Roro Jonggrang the temple he had built just a night. He shocked when he knew that the temple only 999. Then, he changed Roro Jonggrang as statue to complete the temple. Finally, there were 1000 temples. The temples are called Roro Jonggrang Temple.

Terjemahannya

Roro Jonggrang

Dulu, ada sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Orang hidup aman dan damai. Kemudian, Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Dia adalah orang yang suka memerintah dengan kejam. Dia adalah seorang yang memiliki kekuatan supernatural pasukan setan.

Suatu hari, Bandung Bondowoso bertemu dengan Roro Jonggrang, putri cantik Raja Prambanan. Dia jatuh cinta padanya dan memintanya untuk menjadi ratu. Lalu, dia memberi syarat kepadanya. Dia bersedia menjadi istrinya jika dia bisa membangun 1000 candi hanya semalam. Lalu, dia meminta iblisnya untuk membangun candi.

Bandung Bondowoso berdiri di depan batu. Semua tangannya tersebar luas. Beberapa kemudian, langit menjadi gelap. Pasukan setan bergerak untuk menjalankan tugasnya. Beberapa saat, candi tersebut hampir mencapai 1000 candi.

Roro Jonggrang khawatir mengetahui Bandung Bondowoso dibantu oleh setan-setannya. Banyak wanita yang menunggu memberi saran untuk mengumpulkan stubbles lalu terbakar habis. Yang lain diperintahkan untuk menumbuk adukan beras agar ayam berkokok. Jadi, pasukan setan mengira jika matahari terbit dan harus berhenti.

Pagi harinya, Bandung Bondowoso menunjukkan ke Roro Jonggrang, candi yang baru dibangunnya tadi malam. Ia kaget saat mengetahui bahwa candi tersebut hanya 999. Lalu, ia mengubah Roro Jonggrang sebagai patung untuk melengkapi candi. Akhirnya, ada 1000 candi. Candi-candi tersebut disebut Candi Roro Jonggrang.

Demikianlah Dongeng Bahasa Inggris , legenda tentang RORO JONGGRANG. Somoga kita dapat memdapatkan manfaat dari cerita diatas. Jangan lupa kasih comment mengenai artikel ini, dan jangan bosen mampir di blog ini lagi ya…

Versi lain

Roro Jonggrang

Orientation
Roro Jonggrang was the daughter of King Prabu Baka, who ruled over the ancient Javanese kingdom of Prambanan. The king was killed in a fierce battle by the minister of the King of Pengging, who fought with a magic weapon called ‘Bandung’. For this reason, he was known as ‘Bandung Bandawasa’.

Complication
Not long afterwards, Bandung Bandawasa decided to marry Princess Roro Jonggrang., the daughter of his victim. But she had no desire to marry the murderer of her father, so she sought the advice of the Patih.

The Patih made a wise suggestion. Bandung would have to build a thousand temples and two deep weels. If he managed to complete all this in the course of one night, he could marry the princess. Bandung knew two people possessing magic powers who promised to help him. One was his father, “Damarmaya”, and the other was mighty King of Pengging. A date was fixed and in the evening, Bandung’s followers began their giant construction job. Five hundred temples were completed by midnight.

Roro Jonggrang sent a man to watch the progress of Bandung’s work and by four o’clock in the morning he saw that nine hundred and ninety five temples were already built and to deep wells nearly finished. The whole palace was filled with sadness, because the Princess would have to marry the man who had murdered her father.

Again the Patih had an idea. He woke up all the young girls and ordered them to pond rice at once. When the workers heard the pounding of rice and smelt the flowers, which were the signs of dawn they stopped their work. Bandung Bandawasa was glad to see the temples before him and counted them himself. But to his surprise, there were only 999 temples.

Resolution
He soon learned the reason of his failure and became very angry. Roro JOnggrang herself was changed into a statue, which stands in the great inner hall of the largest temple and is now know as, “The Temple of Roro Jonggrang’.

Terjemahan

Roro Jonggrang

Orientation
Roro Jonggrang adalah anak perempuan dari Raja Prabu Baka, yang memimpin kerajaan Jawa atas Prambanan pada dahulu kala. Raja tersebut terbunuh pada pertempuran sengit oleh menteri dari kerajaan Pengging, yang bertarung menggunakan senjata magis bernama ‘Bandung’. Karena alasan inilah ia dikenal sebagai ‘Bandung Bandawasa’.

Complication
Tak berselang lama, Bandung Bandawasa memutuskan untuk menikahi putri Roro Jonggrang, anak dari musuhnya. Tetapi Roro Jonggrang tidak berkeinginan untuk menikah dengan seseorang yang telah membunuh ayahnya, jadi ia meminta saran kepada Patih.

Patih membuat sebuah saran yang bijaksana. Bandung diminta untuk membangun seribu candi dan dua sumur yang dalam. Jika ia mampu menyelesaikannya dalam satu malam, maka ia dapat menikahi Roro Jonggrang. Bandung tahu dua orang yang memiliki kekuatan magis yang berjanji akan membantunya. Salah satunya adalah ayahnya, “Darmamaya”, dan satunya lagi adalah Raja Pengging. Waktupun telah ditentukan, dan pada waktu petang, pengikut Bandung memulai pembangunan dengan jin pekerja. Lima ratus candi telah terselesaikan sampai pertengahan malam.

Roro Jonggrang mengirim seseorang untuk mematai-matai perkembangan dari pekerjaan Bandung dan pada pukul empat pagi, dia melihat sudah ada Sembilan ratus Sembilan puluh lima candi yang telah dibuat dan dua sumur ang dalam hampir selesai. Seluruh isi kerajaan menjadi sedih, karena putri harus menikah dengan seorang yang telah membunuh ayahnya.

Lagi-lagi, Patih memiliki ide. Dia membangunkan semua gadis dan memintanya menumbuk padi bersamaan. Ketika para pekerja mendengar tumbukan padi dan mencium aroma bunga, yang mana merupakan tanda fajar, mereka pun menghentikan pekerjaan mereka. Bandung Bandawasa bahagia melihat candi-candi itu sampai pada akhirnya dia menghitungnya. Tetapi betapa terkejutnya ia, hanya ada 999 candi.

Resolution
Kemudian dengan cepat ia mencari sebab kegagalannya dan menjadi marah akan itu. Roro Jonggrang pun dirubahnya menjadi batu, yang kini berada di ruang inti dan kini disebut sebagai ‘Candi Roro Jonggrang’.

Versi lain

Roro Jonggrang

Once upon a time, there was a prince named Raden Bandung Bondowoso, a son of Prabu Damar Moyo, a king of Pengging kingdom. Raden Bandung Bondowoso was strong and powerful. He was also a fine soldier and commander which always led his army won in every battle. It was why Pengging became powerful and prosperous kingdom.

Not far from Pengging kingdom, there was another kingdom named Keraton Boko. Kearton Boko kingdom was ruled by a king named Prabu Boko and his minister named Patih Gupalo. Both of them were giants who ate men. Even though Prabu Boko was a giant; he had a very beautiful daughter named Roro Jonggrang.

One day, Keraton Boko kingdom wanted to attack the Penggging kingdom. Parbu Boko wanted to expand his kingdom territory to make his kingdom more powerful and prosperous. Prabu Boko and Patih Gupalo together with whole soldiers marched to the Pengging Kingdom. However, Raden Bandung Bondowoso had prepared his army to defend Pengging kingdom. The huge battle between Keraton Boko and Pengging could not be stopped anymore.

Radeng Bandung Bondowoso was fine soldier and commander. Not only strong and powerful, he was also smart in making a strategy to win the battle. Because of Raden Bandung Bondowoso’s strategy, the battle ended quicker than predicted. Keraton Boko’s army was cornered and annihilated. Prabu Boko was also died in the battle. Seeing his army was losing the battle, Patih Gupalo and the remaining soldiers retrieved from the battle and run back to Keraton Boko. However, Raden Bandung Bondowoso knew it. He then decided to hunt them down to the Keraton Boko and caught them.

As he arrived in Keraton Boko, Patih Gupalo told everything to princess Roro Jonggrang, including her father death. He also told her that Raden Bandung Bondowoso would come and destroyed Keraton Boko. Roro Jonggrang was sad but she needed to make an action to save her kingdom. Raden Bandung Bondowoso finally arrived in Keraton Boko not long after Patih Gupalo. When he wanted to destroy Keraton Boko to draw out Patih Gupalo, Roro Jonggrang showed herself in front of Raden Bandung Bondowoso.

“Stop.. Stop it.. Please stop it. It’s enough.” Roro Jonggrang scream.

Raden Bandung Bondowoso stood still. He had just heard the most beautiful voice he had ever heard. He looked at Roro Jonggrang and her beauty chilled his heart. He fell in love with her.

“Please stop. It’s enough. Please don’t destroy this kingdom. You’ve killed my father. Should it be enough? Please, end this war. I promise I will take no revenge.” Cried Roro Jonggrang.

“You are Roro Jonggrang, the daughter of Parbu Boko, aren’t you? So, the rumor is true. Your beauty is beyond compare. I will end this war right at the moment, but you should be my wife.” Proposed Raden Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang did not want to marry Raden Bandung Bondowoso, the man who killed her own father. But she did not have other option to save her kingdom. If she rejected Raden Bandung Bondowoso’s proposal, the kingdom would be destroyed and everyone would die. But if she accepted the proposal, she would live her whole life with the man who killed her father. She taught for a while and came out with an idea.

“I will accept your proposal and I will marry you. But I want you to make something for me. I want you to make a well and a thousand temples within a night. If you can finish it, I promise I will accept your proposal.” Promise Roro Jonggrang.

Raden Bandung Bondowoso could not reject it. He had fallen in love with her. With all his strength and power, he summoned genies to help him. He started to make a well then continued to make a thousand temples. He worked so hard. He was sure; he could finish them even before dawn. Worried that Raden Bandung Bondowoso would finish the work. Roro Jonggrang ordered girls to pound rice and burn stubbles in the east as sign that the morning had come. Raden Bandung Bondowoso surprised. He felt that it was not morning yet. He stopped his work and counted the temples. The total temples made were only 999 temples.

Roro Jonggrang was happy; Raden Bandung Bondowoso could not finish his job. So she rejected Raden Bandung Bondowoso’s proposal. Raden Bandung Bondowoso smelt something fishy. He believed that it was not morning yet. Knowing Roro Jonggrang lied to him, Raden Bandung Bondowoso was mad. He was mad because Roro Jonggrang did not appreciate what he had done. Angrily, he cursed Roro Jonggrang into a statue to complete his work. Roro Jonggrang then transformed become a stone statue. The statue Roro Jonggrang exists until now in Candi Prambanan site, Central Java.

Moral of the story: appreciate what someone do to you and never ever lie to them.

Terjemahan

Roro Jonggrang

Suatu ketika, ada seorang pangeran bernama Raden Bandung Bondowoso, anak dari Prabu Damar Moyo, raja dari kerajaan Pengging. Radeng Bandung Bondowoso adalah pangeran yang kuat dan sakti. Dia juga adalah prajurit dan komandan yang tangguh yang selalu membawa tentaranya menang di setiap pertempuran. Itu lah mengapa Pengging menjadi kerajaan yang kuat dan sejahtera.

Tidak jauh dari kerajaan Pengging, terdapat kerajaan lain yang bernama Keraton Boko. Kerajaan Keraton Boko dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Boko dan patihnya bernama Patih Gupalo. Mereka berdua adalah raksasa pemakan manusia. Walaupun Prabu Boko adalah seorang raksasa, dia memiliki putri yang sangat cantik bernama Roro Jonggrang.

Suatu hari, kerajaan Keraton Boko ingin menyerang kerajaan Pengging. Prabu Boko ingin memperluas wilayah kerajaannya untuk membuat kerajaannya lebih kuat dan sejahtera. Prabu Boko dan Patih Gupalo bersama dengan seluruh tentaranya berbaris menuju kerajaan Pengging. Akan tetapi, Raden Bandung Bondowoso telah menyiapkan tentaranya untuk mempertahankan kerajaan Pengging. Pertarungan besar antara Keraton Boko dan Pengging pun tidak bisa dihentikan lagi.

Raden Bandung Bondowoso adalah prajurit dan komandan yang tangguh. Tidak hanya kuat dan sakti, dia juga pintar dalam membuat strategi untuk memenangkan peperangan. Karena strategi Raden Bandung Bondowoso pertaruangan berakhir lebih cepat daripada yang diprediksi. Tentara Keraton Boko terpojok dan dihancurkan. Prabu Boko juga tewas dalam pertempuran. Melihat tentaranya kalah dalam perang, Patih Gupalo dan tentara yang tersisa mundur dari peperangan dan kembali ke Keraton Boko. Namun, Radung Bandung Bondowoso mengetahuinya. Dia kemudian memutuskan untuk mengejarnya ke Keraton Boko untuk menangkapnya.

Setibanya di Keraton Boko, Patih Gupalo menceritakan semuanya kepada puteri Roro Jonggrang, termasuk kematian ayahnya. Dia juga menceritakan bahwa Raden Bandung Bondowoso akan datang dan menghancurkan Keraton Boko. Roro Jonggrang sedih tetapi dia harus membuat tindakan untuk menyelamatkan kerajaannya. Raden Bandung Bondowoso akhirnya tiba di Keraton Boko tidak lama setelah Patih Gupalo. Ketika dia ingin menghancurkan Keraton Boko untuk menarik keluar Paith Gupalo, Roro Jonggrang menunjukan dirinya di hadapan Raden Bandung Bondowoso.

“Hentikan.. Hentikan.. Tolong hentikan. Cukup.” Teriak Roro Jonggrang.

Raden Bandung Bondowoso terdiam. Dia baru saja mendengar suara paling indah yang perah dia dengar. Dia menatap Roro Jonggrang dan kecantikannya menyejukkan hatinya. Dia jatuh cinta padanya.

“Tolong hentikan. Cukup. Tolong jangan hancurkan kerajaan ini. Kamu telah membunuh ayah saya. Sudah cukup kan? Mohon, akhiri perang ini. Saya janji saya tidak akan membalas dendam.” Tangis Roro Jonggrang.

“Kamu Roro Jonggrang, puteri Prabu Boko, bukan? Jadi, rumor itu benar. Kecantikan mu tidak ada bandingnya. Saya akan mengakhiri perang sekarang juga, tetapi kamu harus menjadi isteriku.” Pinang Raden Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang tidak ingin menikah dengan Raden Bandung Bondowoso, orang yang telah membunuh ayahnya. Tetapi dia tidak mempunyai pilihan lain untuk menyelamatkan kerajaannya. Jika dia menolak pinangan Raden Bandung Bondowoso, kerajaanya akan dihancurkan dan semua orang akan mati. Tetapi jika dia menerima pinangannya, dia akan akan tinggal seumur hidupnya dengan orang yang telah membunuh ayahnya. Dia berfikir sejenak dan muncul lah sebuah ide.

“Saya akan menerima pinangan mu dan menikah dengan mu. Tetapi saya ingin kamu melakukan sesuatu untuk ku. Saya ingin kamu membuat seribu candi dalam satu malam. Jika kamu mampu menyelesaikannya, saya berjanji akan menerima pinangan mu.” Janji Roro Jonggrang.

Raden Bandung Bondowoso tidak dapat menolaknya. Dia telah jatuh cinta padanya. Dengan semua kekuatan dan kesaktiannya, dia memanggil jin untuk menolongnya. Dia memulai dengan mengerjakan sumur kemudian berlanjut untuk membuat seribu candi. Dia bekerja begitu keras. Dia yakin dia dapat menyelesaikan pekerjaannya bahkan sebelum subuh. Cemas Raden Bandung Bondowoso akan menyelesaikan pekerjaannya, Roro Jonggrang memerintahkan para gadis untuk menumbuk padi dan membakar jerami di timur sebagai tanda pagi sudah datang. Raden Bandung Bondowoso terkejut. Dia rasa saat itu belum waktunya pagi. Dia menghentikan pekerjaannya dan menghitung candi-candi. Total candi yang dibuat ternyata cuma 999 candi saja.

Roro Jonggrang senang; Raden Bandung Bondowoso tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Jadi dia menolak pinangan Raden Bandung Bondowoso. Raden Bandung Bondowoso mencium ada sesuatu yang tidak benar. Dia percaya bahwa ini belum pagi. Mengetahui Roro Jonggrang berbohong kepadanya, Raden Bandung Bondowoso murka. Dia murka karena Roro Jonggrang tidak menghargai apa yang telah dia kerjakan. Dengan marah, dia mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung untuk melengkapi karyanya. Roro Jonggrang kemudian berubah menjadi patung batu. Patung Roro Jonggrang tersebut masih ada sampai sekarang di komplek Candi Prambanan , Jawa Tengah.

Moral cerita: hargai apa yang telah seseorang buat untuk kamu dan jangan pernah berbohong kepadanya.

Baca juga Narrative Text (Penjelasan Dan Contoh)

Terima kasih sudah berkenan membaca cerita rakyat bahasa inggris di atas tentang Roro Jonggrang. Semoga sobat sekalian bisa mengambil pesan moral yang terdapat di dalamnya. Apa bila terdapat kesalahan baik dari segi penulisan, isi, maupun terjemahan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya. ^^English is Fun^^

Thank you for visiting our site. We were delighted to have you come to this site. I hope you enjoy this site and feel happy everytime. Don't forget to visit this site next time..

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*